Home » » Komik Batman Ternyata Digambar di Tulungagung Jawa Timur

Komik Batman Ternyata Digambar di Tulungagung Jawa Timur

Written By Perment on Wednesday, April 24, 2013 | 21:57


Tidak banyak yang tahu, bahwa komik tokoh fiksi Batman yang populer di seantero dunia, ternyata dibuat di sebuah rumah di Desa Tenggur, Kecamatan Rejotangan, Tulungagung, Jawa Timur. Seorang mantan tukang gambar sampul lembar kerja siswa (LKS) SD, menjadi sang maestro di balik terciptanya komik tersebut.

Ardian Syaf namanya. Pemuda 33 tahun, sudah tiga tahun terakhir menjadi komikus DC Comics, sebuah perusahaan penerbit asal New York, Amerika Serikat, yang disebut-sebut salah satu yang terbesar dalam bidang penerbitan komik di dunia. Ardian dipercaya DC menggambar komik Batman. Sebuah kepercayaan yang luar biasa, mengingat Batman merupakan salah satu brand terbesar DC dalam mengeruk laba.


Sebetulnya, Aan, begitu Ardian biasa dipanggil, mengaku tidak pernah menyangka bisa meraih kesuksesan yang ia dapatkan sekarang. Sarjana Desain Komunikasi Visual Universitas Negeri Malang, sebelumnya hanya berambisi menjadi komikus lokal.

“Saya sebetulnya tidak pernah berpikir sampai seperti sekarang ini. Menjadi komikus memang cita-cita saya sejak kecil, tapi enggak pernah berpikir sampai jadi seperti sekarang,” ujar Ardian, yang oleh rekan-rekannya dikenal sebagai sosok yang sangat bersahaja.

Kesuksesan Ardian mendapat kepercayaan dari DC, tidak datang dengan sendirinya. Ia tidak serta merta mendapatkan itu dengan keberuntungan semata, tapi juga kerja keras. Sejak 2005, Ardian intens mengirimkan hasil karyanya lewat internet ke sejumlah penerbit komik luar negeri. Beberapa penolakan pernah dirasakan. Sempat pula karyanya diterima, tapi lewat sistem bagi hasil.

“Namanya penerbit kecil, jadi ya pendapatannya tergantung hasil penjualan komik di pasaran. Kalau laku dan untung, ya saya dapat bagian. Kalau tidak, ya tidak dapat apa-apa,” ungkapnya.

Perjuangan Ardian untuk terus mengirim karya, berbuah manis pada 2009. Ia mendapat kontrak eksklusif dua tahunan dari DC Comics. DC pun mengapresiasi hasil coretan tangan ayah satu anak. Bukti yang tak terbantahkan, ia menerima sodoran perpanjangan kontrak dari perusahaan yang sudah berdiri sejak 1934.

Selain Batman, beberapa komik The Green Lantern, tokoh superhero yang lebih dikenal masyarakat Indonesia lewat film ketimbang komik, juga dipercayakan kepada Ardian. Selain kemapanan materiil, ketenaran nama ia dapatkan. Surat pujian dari fans mengalir deras lewat berbagai surat elektronik maupun media sosial.

Fans komik Batman dari berbagai pelosok dunia, bangga luar biasa bila bisa mendapat tanda tangan dari pemuda Rejotangan. Entah, sudah berapa ribu kamar tidur remaja di dunia, memampang poster Batman hasil coretan tangan pemuda, yang dikenal oleh teman-teman kuliahnya pandai memasak.

Undangan untuk mengikuti konvensi komik dunia, juga bukan lagi hal yang aneh buat Ardian.

Tak Lupa Tanah Air

Tapi, sukses menjadi komikus dunia tak membuat Ardian lupa pada kampung halamannya. Ia masih seorang anak Indonesia yang tak lupa pada Tanah Air kebanggaannya. Hal itu ia ekspresikan pada komik buatannya. Pada sebuah adegan misalnya, Ardian menggambarkan baliho bertuliskan Jokowi di Gotham City, kota rekaan di komik Batman. Sudah barang tentu, gambar itu ia buat ketika Indonesia tengah heboh-hebohnya dengan pencalonan Jokowi sebagai Gubernur DKI Jakarta.

Ada pula adegan di mana seorang tokoh digambarkan Ardian memakai topi bertuliskan ‘The Great Help City’. Itu adalah cara Ardian memelesetkan nama kota kelahirannya (Tolong Agung=Great Help).

Ardian pun hingga kini tetap menjadi sosok yang bersahaja dan berjiwa sosial tinggi. Salah satu yang membuat haru para penggemarnya, ia pernah melelang hasil karyanya untuk renovasi sebuah musala di kampung halamannya.

Pengumuman lelang selembar sketsa Batman hasil karyanya, langsung ia buat di akun Facebook miliknya. Dalam waktu cepat, sketsa itupun terjual ke salah satu fans.

“Saya bersyukur, bisa membantu dengan apa yang saya miliki,” ucap Ardian.

Sikap mulia Ardian pun tak berhenti di situ. Meski namanya sudah berkibar di mata dunia, ia berjanji akan berusaha semaksimal mungkin untuk membuat komik Indonesia kembali ke masa kejayaannya.

“Sebuah hal yang sulit memang, karena peminat komik asli Indonesia masih sangat minim. Tapi, saya tetap punya cita-cita untuk membuat komik yang bisa membawa nama Indonesia di tingkat dunia,” harapnya.